Sukacita dalam Kebersamaan - Lingkungan Barnabas Ziarek ke Gua Maria Kaliori Banyumas

Kebersamaan dalam Lingkungan St. Barnabas telah melahirkan sebuah gagasan untuk berziarah dan berekreasi bersama sebelum dimekarkan menjadi dua lingkungan : St. Barnabas dan St. Andreas. Gagasan spontan yang muncul pada rapat koordinasi pengurus lingkungan di Gua Maria Sendang Kahuripan Desember 2023 akhirnya memutuskan untuk berziarek ke Gua Maria Kaliori Banyumas sebagai ungkapan kebersamaan yang telah terjalin selama ini.

Akhirnya terwujudlah ziarek ini pada 17-19 Mei 2024 dengan mengusung tema Sukacita Dalam KebersamaanDengan memakai 2 bis, dengan 87 umat, dari anak-anak sampai dengan Opa dan Oma, semua bergembira menjalani kebersamaan yang penuh sukacita. Berangkat Jumat jam 20:00 menuju Gua Maria Kaliori. Gua Maria Kaliori masuk dalam situs terbesar wisata rohani katholik di Pulau Jawa. Perjalanan memakan waktu sekitar 6 jam, jam 02:00 tiba di Wisma Retret Maria Imakulata. Meski ada kelelahan dan kantuk, dan dengan jadwal yang sangat padat, puji Tuhan, semua acara terlaksana dengan sangat baik.

Sebuah definisi baru Sukacita dalam Kebersamaan telah disuguhkan dan diuraikan dengan sangat apik dan mengalir oleh Romo Damianus OMI di aula Wisma Retret Maria Imaculata yang rapi dan bersih, lengkap dengan segala fasilitas audio dan video. Romo mengungkapkan, hiruk-pikuk dunia telah menggiring ke dalam peningkatan keunggulan pribadi dalam setiap sendi kehidupan untuk mencapai kemapanan. Persaingan satu dengan yang lain tak terhindarkan. Akhirnya timbul: pelanggaran, dosa, kesepian, kesedihan, kehampaan batin, dan terbuang. Di sisi lain, meskipun telah mendapatkan banyak kemenangan namun tetap merasa kurang dan tamak. Sukacita sesungguhnya hanya didapatkan dalam perjumpaan dengan Yesus. Romo Damianis OKI memaparkan Evangelii Gaudium, Sukacita Injil, surat apotolik Paus Fransiskus. Pemaparan yang mengalir, penuh sukacita dan kegembiraan, faktual namun sangat menyen- tuh dan sangat rohani. Sebuah definisi sukacita yang baru: Sukacita dalam kebersamaan di dalam Yesus. Sebuah petunjuk dari Paus Fransiskus bagaimana umat beriman melangkah bersama Yesus di dalam dunia yang penuh dengan hiruk-pikuk. Remaja sampai dengan oma-opa bersukacita dalam rekoleksi 3 jam yang mengagumkan. Ditutup dengan sesi photo bersama, baik Romo dan peserta memakai seragam kaos merah maroon yang bertuliskan ‘sangkuli’ yang artistik menambah suasana sukacita.

Tidak kalah dengan yang dewasa, anak-anak juga berekoleksi bersama Frater Enggal dan Frater Tino selama 3 jam di aula yang lain. Sebuah pelayanan yang menuntun anak-anak untuk hidup bersama-sama, saling menolong dan mengasihi. Memberikan bantuan, belajar bersama adalah tindakan nyata untuk perbuatan kasih, terutama untuk mereka  yang lemah dan membutuhkan.

Setelah rekoleksi, para peserta menikmati makan siang bersama dan sejenak istirahat untuk memulihkan tenaga. Panitia telah merancang Jalan Salib, doa pribadi di Gua Maria dan doa pribadi di ruang adorasi kepada Tubuh Kristus. Jalan salib yang menantang diikuti hampir semua peserta, kecuali beberapa Oma dan Opa. Medan yang panjang dan bertangga cukup melelahkan namun tetap diikuti dengan tekun oleh semua peserta. Suasana hutan Kaliori yang rindang cukup menghibur para peserta jalan salib. Masing-masing pribadi berdoa dan membawa ujud doa tersendiri. Menikmati keheningan Gua Maria yang Indah dan teduh, keheningan Kapel Adorasi yang sakral dan alam yang menyejukkan.

Tak disangka, kebersamaan umat Lingkungan Barnabas ini dirancang Tuhan dengan sangat indahnya. Umat tengah menjalankan Novena Roh Kudus, berziarek dan disuguhi Rekoleksi Evangelii Gaudium, Jalan Salib, doa pribadi di hadapan Sakramen Maha Kudus, dan doa pribadi di Gua Maria Kaliori, di hadapan Bunda Maria yang  sangat dekat dengan Roh Kudus, Sang Mempelai Allah Roh Kudus dan akhirnya ditutup dengan puncaknya: Perayaan Ekaristi Hari Raya Pentakosta, pencurahan Roh Kudus. Sungguh karya Allah yang tak disangka-sangka sebelumnya. Semua umat bersukacita di dalam kebersamaan, larut dalam ucapan syukur yang tak terungkapan namun jelas tergurat dalam garis-garis wajah kebahagiaan. Terpujilah Allah dan terima kasih Bunda Maria atas pertolonganmu.

Usai Misa Pentakosta, kedua Ketua Lingkungan Bapak Andreas Tarigan dan Bapak Frederik Wawan menyampaikan ucapan terimakasih kepada Romo dan Wisma Retret Kaliori yang telah menerima kami dengan penuh kasih.

Minggu pagi 19 Mei kami berpamitan dengan Wisma Retret Kaliori yang telah me-manjakan kami dengan kesan yang mendalam. Kami mulai berwisata, menikmati indahnya alam Batur raden yang sejuk. Perjalanan bersama umat lingkungan yang menyenangkan. Sepanjang perjalanan, dari Kali ori-Baturranden-Cikarang kami bersukacita, berkaraoke bersama, seolah tiada lelah. Sungguh Allah menyertai kami semua. Hanya di dalam Yesus kutemukan sukacitaku. Terpujiah Tuhan.

Liputan dan Foto : Marcelinus Haryanto


Post Terkait

Comments