Perkataan-Mu Adalah Perkataan Hidup Kekal - Pace e Bene

“Apakah kamu mau pergi juga?” Jawab Simon Petrus kepada-Nya “Tuhan kepada siapakah kami akan pergi? Engkau memiliki perkataan hidup yang kekal...”

Saudara-saudari yang terkasih menjadi pengikut Tuhan bukanlah perkara yang mudah. Penginjil Yohanes memperlihatkan bagaimana banyak orang yang mengikuti Yesus akhirnya menarik diri dan memutuskan untuk tidak mengikuti Yesus lagi setelah mendengar pengajaranNya. Mengapa? Karena bagi mereka pengajaran Yesus terlalu keras, tidak bisa diterima dan sulit untuk dilaksanakan. Banyak di antara orang-orang yang mengikuti Yesus hanya siap menerima mukjizat, kehebatan dan kekuasaan Yesus namun tidak siap menerima konsekuensi menjadi murid-Nya. Karena kesulitan dan tantangan sering kali membuat manusia mundur dan tidak ingin melanjutkan perjalanan. Hal ini mungkin karena banyak di antara orang tersebut menjadi murid hanya sekedar ikut-ikutan atau hanya tertarik dengan tindakan Yesus saja karena pernah mendengar atau menyaksikan mukjizat-mukjizat yang dilakukan oleh Yesus. Bahkan ada yang masih meminta tanda agar percaya.. Beriman dengan cara demikian tidak memiliki dasar yang kuat sehingga mudah digoyahkan dan diruntuhkan.

Saudara-saudari yang terkasih, menjadi murid Yesus berarti siap menerima dan percaya akan pengajaran Yesus sekalipun itu terasa keras dan sulit. Siap menerima konsekuensi menjadi murid dan tidak melarikan diri saat menghadapi tantangan akibat menjadi pengikut Tuhan. Mari kita renungkan bersama selama menjadi murid Yesus apakah aku siap menerima risiko dari pilihan menjadi pengikut Yesus, siap menghadapi rintangan yang ada atau aku selalu mencoba untuk menghindar dan melarikan diri dari tanggung jawab menjadi murid-Nya?

Saudara-saudariku yang terkasih mari kita belajar dari para rasul. Saat banyak orang mengundurkan diri karena kerasnya ajaran Yesus mereka tetap teguh dan setia bersama Yesus. Bahkan saat Yesus menawarkan untuk pergi Petrus menjawab “Tuhan kepada siapakah kami akan pergi? Engkau memiliki perkataan hidup yang kekal...”. Petrus memilih untuk tetap tinggal bersama Yesus meskipun ia tahu akan menghadapi banyak rintangan yang mungkin saja mengharuskan ia untuk berkorban diri karena ia tahu dan percaya bahwa satu-satunya jaminan kehidupan adalah Yesus. Sebagai orang beriman kristiani kita diundang untuk tetap setia dalam iman mengikuti Yesus Kristus. Ada banyak tantangan dan kesulitan yang selalu siap menghadang. Semua kesulitan dan tantangan itu bisa dihadapi ketika kita telah menemukan bahwa Yesus adalah Tuhan yang menghidupkan. Perjumpaan pribadi dengan Tuhan Yesus telah mengubah hidup manusia. Tuhan Yesus telah hadir sebagai Tuhan yang begitu peduli dalam mengatasi setiap masalah dan persoalan hidup manusia. Saudarasaudariku percaya dan yakinlah selama bersama Yesus segala rintangan dan tantangan yang ada akan mampu kita taklukan. Sebagaimana para rasul tetap setia mari kita juga setia melaksanakan tugas kita sebagai murid. Amin

Penulis : Sr. Maria Septa, SFMA

Gambar : Dokumentasi pribadi Warta Teresa


Post Terkait

Comments