Dalam pelayanannya, Tim Bina Iman Anak (BIA), Bina Iman Remaja (BIR) dan Bina Iman Orangtua (BIO) sangat berhubungan erat. Pendampingan iman  anak-anak tidak lepas dari peran orangtua yang menjadi pendidik utama dan pertama bagi pertumbuhan iman anak.  Kali ini tim mengunjungi lingkungan St. Maria. Sungguh luar biasa karena umat disana begitu guyub dan semangat dalam pembinaan iman anak. 

Dalam kesempatan ini, saat kegiatan Bina Iman Anak dan Remaja, Tim BIO duduk bareng bersama para orangtua untuk sharing iman dan pengalaman sambil menunggu anak-anak Bina Iman.  Setelah itu kami lanjutkan sharing bersama Pembina BIA, BIR dan orangtua serta umat di lingkungan St. Maria.

Salah satu pertanyaan yang luar biasa dari pembina BIA  di lingkungan St. Maria adalah : "Seperti apa seharusnya seorang pembina BIA". Kami mencoba menanggapinya bahwa semua orang yang sudah dibaptis berkewajiban  menjadi pewarta, salah satunya bisa menjadi pembina BIA. Seorang pewarta harus memiliki hubungan secara pribadi yang erat dengan Tuhan sehingga dalam pelayanannya tidak menjadi sombong, selain itu juga memiliki ketulusan hati dan rela berkorban serta rendah hati.  Rela berkorban sudah pasti. Bukan diri kita yang akan diwartakan tetapi sabda Tuhan, kita melayani dan mewartakan di Altar Tuhan dan bukan melayani di panggung, sehingga kita tidak akan kelihatan dan semakin kecil sementara sabda Tuhan yang akan tumbuh dan berkembang semakin besar, selain juga mau belajar dan mau dibentuk. Dan sebagai orangtua, kita harus menjadi model untuk anak-anak karena pendidik utama dan pertama bagi iman anak adalah orangtua.

Akhir kata, kebersamaan seperti inilah yang membuat semangat kami untuk melanjutkan pelayanan dalam mewartakan sabda Tuhan. Terima kasih untuk lingkungan St. Maria yang begitu antusias dalam mengembangkan iman anak-anak dan sekaligus orangtua dan umat yang sangat peduli dengan iman anak dan remaja. Tepuk salut untuk lingkungan St. Maria.

Eni