Jalan Hidup Santa Teresa Dari Kalkuta Di Cikarang - Untuk Mengobarkan Semangat Cinta Kasih Dan Pengabdian Dalam Hidup

Umat Paroki Cikarang sepertinya sudah sangat mengenal spiritualitas Santa Teresa dari Kalkuta. Semangat dan teladan Santa Teresa dari Kalkuta menjadi semangat dasar dalam menghayati iman dan mempraktikannya di berbagai macam bentuk pelayanan. Suster-suster Missionaries of Charity yang didirikan oleh Santa Teresa dari Kalkuta juga secara khusus juga menghayati dan mempraktikan jalan hidup Santa Teresa dari Kalkuta. Pelayanan kepada orang miskin, sakit dan terlantar merupakan jalan hidup dan semangat bagi umat beriman di paroki Cikarang dengan patron Santa Teresa dari Kalkuta. Semangat dan pelayanan tersebut menjadi warisan abadi yang terus hidup dan menginspirasi banyak orang. Umat Katolik Cikarang mengikuti jalan cinta kasih dan pengabdian hidup sebagaimana diteladankan oleh beliau. 

Sikap baik hati dan penuh kasih sayang perlu ditanamkan sejak dini agar semangat dan teladan Santa Teresa bertumbuh di hati anak-anak. Ketika  dewasa, anak-anak akan memutuskan pilihan hidupnya dalam semangat cinta kasih dan pengabdian dalam hidup. Melalui pergulatan dinamika panggilan Tuhan dalam kehidupan masing-masing di kemudian hari akan hadir generasi yang menghidupi dan mengikuti jalan hidup Santa Teresa dengan sukacita dan totalitas membantu orang miskin, sakit, terlantar, dan terpinggirkan. Melalui semangat dan karya pelayanan umat Katolik di Cikarang, kita akan melihat cerminan Santa Teresa yang mengajarkan arti cinta kasih sejati dan pengabdian hidup kepada sesama terutama mereka yang sakit, terlantar, miskin dan terpinggirkan.

Tindakan dan karya Santa Teresa dari Kalkuta dibimbing oleh Tuhan dan oleh kasihnya kepada orang miskin (Morariu, 2020). Ia percaya bahwa Tuhan memberikan kekuatan dan inspirasi untuk melakukan pekerjaan-Nya melalui dirinya. Oleh karena itu, Santa Teresa berjuang keras untuk membantu orang miskin dan memperbaiki hidup orang sakit, miskin, terlantar dan terpinggirkan. Ia melakukan hal ini dengan cara memberikan bantuan materiil, seperti makanan dan pakaian, serta memberikan dukungan rohani dengan berdoa, memberikan nasihat dan kehadiran dalam pelayanan. Santa Teresa juga berjuang keras untuk memperbaiki hidup orang miskin dengan cara memberikan pendidikan dan pelatihan-pelatihan. Ia percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk memperbaiki hidup orang miskin dan membuat mereka lebih mandiri. Oleh karena itu, Santa Teresa mendirikan sekolah-sekolah dan program-program pelatihan untuk membantu orang miskin meningkatkan kualitas hidup mereka. Dengan demikian, Santa Teresa menunjukkan bahwa kasihnya kepada orang miskin tidak hanya terbatas pada memberikan bantuan materiil, tetapi juga melalui pendidikan dan pelatihan yang dapat membantu mereka meningkatkan kualitas hidup mereka.

Keyakinan akan tuntunan dan penyertaan Tuhan dalam jalan hidup cinta kasih dan pengabdian tersurat dalam Kitab Ulangan 31:8 yang mengatakan "Sebab Tuhan, Dia sendiri akan berjalan didepanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati". Ayat ini menekankan bahwa Tuhan akan berjalan di depan dan menyertai seseorang, memberikan keberanian  dan ketenangan dalam menghadapi tantangan hidup. Dengan demikian, dalam jalan cinta kasih dan pengabdian hidup umat Katolik tidak perlu takut dan tidak perlu patah hati karena Tuhan selalu bersama dan menyertai. 

Kitab Yosua 1:5 juga memberikan peneguhan senada dalam mengikuti jalan cinta kasih dan pengabdian hidup sebagai berikut "Seorangpun tidak akan dapat bertahan menghadapi engkau seumur hidupmu; seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau". Ayat ini meneguhkan jalan hidup dan pengabdian bahwa Tuhan akan menyertai seseorang seumur hidup, memberikan keberanian dan ketenangan dalam menghadapi tantangan hidup. Santo Paulus memberikan catatan jalan cinta kasih dan pengabdian hidup sebagai berikut, "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah" (Roma 8:28).

Santa Teresa menghayati semangat berbicara sesedikit mungkin tentang diri sendiri. Ia percaya bahwa kehormatan seharusnya diberikan kepada Tuhan, bukan kepada diri sendiri. Dengan demikian, Santa Teresa tidak memperlihatkan keinginan untuk dikenal atau dihormati, melainkan lebih fokus pada melayani Tuhan dan orang lain. Santa Teresa selalu berusaha untuk mengatur diri sendiri agar dapat lebih efektif dalam melayani Tuhan dan orang lain. Santa Teresa juga berprinsip untuk tidak mencampuri urusan orang lain. Ia percaya bahwa setiap orang memiliki hak untuk membuat keputusan sendiri dan tidak perlu campur tangan. Dengan demikian, Santa Teresa tidak pernah mencoba untuk mengatur orang lain, melainkan lebih fokus pada melayani Tuhan dan orang lain. Santa Teresa adalah sosok tokoh yang dicintai Gereja Katolik dan teladan kesaksian jalan hidupnya memperlihatkan etika perawatan dan cinta tanpa pamrih untuk orang lain (Deiuliis, 2021) .

Santa Teresa menghayati prinsip untuk melayani dengan ramah yang mengalir dari kedalaman doa dan relasinya dengan Tuhan. Pelayanan dilaksanakan dengan senyum. Ia percaya bahwa melayani harus dilakukan dengan ramah dan penuh kasih. Dengan demikian, melalui teladan  Santa Teresa umat Katolik berusaha menghayati iman untuk melayani orang lain dengan ramah dan penuh kasih, tanpa memandang status atau kelas sosial. Beliau mengajarkan untuk berhenti mengeluh atau marah ketika menghadapi tantangan dan berhenti memperlihatkan keinginan untuk menyalahkan orang lain. Penghayatan iman dan pelayanan dipraktikkan dengan terus fokus pada kebaikan, cinta kasih dan pengabdian hidup pada mereka yang sangat membutuhkan, terutama yang sakit, terlantar, miskin dan termarginalkan. Santa Teresa menghayati panggilannya yang tidak lain adalah perpanjangan dari kepemilikan Kristus dan cara saya menjadi milik-Nya sepenuhnya (Morariu, 2019).

Semoga dengan gambaran jalan hidup, semangat dan teladan kesaksian pengabdian hidup Santa Teresa dari Kalkuta, umat Katolik paroki Cikarang semakin berkobar penuh semangat mengikuti jalan hidup Santa Teresa dari Kalkuta. Anak-anak, remaja, keluarga-keluarga dan orang muda katolik semakin pula menemukan arti cinta kasih sejati dan termotivasi mengikuti jalan hidup Santa Teresa dari Kalkuta untuk terus bertumbuh dalam kesaksian iman, pelayanan dan pengabdian hidup sesuai dengan kehendak Tuhan dan tuntutan dinamika perubahan kebutuhan zaman.

Referensi:
-. Deiuliis, S. (2021). Embodying the Catholic Intellectual Tradition: An Examination of the Private Letters of Mother Teresa. 40(1993), 2021.
-. Morariu, I. M. (2019). Saint Faustina Kowalska and Saint Teresa of Calcutta-Two authors of spiritual autobiographies from catholic space of the 20th century. Astra Salvensis, 7(13), 231–240.
-. Morariu, I. M. (2020). Aspects of political theology in the spiritual autobiography of mother teresa of calcutta. HTS Teologiese Studies/Theological Studies, 76(1), 1–5. https://doi.org/10.4102/ hts.v76i1.5932

Penulis : Andreas Yumarma - Tim Kontributor Kolom Katakese

Gambar : Dokumentasi pribadi Warta Teresa


Post Terkait

Comments