Etika Bersosial Media - Sarasehan Bina Iman Remaja Lingkungan St. Paulus, St. Valentinus, dan Keluarga Kudus

Pada hari Sabtu, 19 Oktober 2024, para remaja dari Lingkungan St. Paulus, St. Valentinus, dan Keluarga Kudus berkumpul di Erra Resto untuk mengikuti sarasehan yang bertemakan "Etika Bersosial Media." Acara ini merupakan pelaksanaan dari salah satu program karya 2024 lingkungan St. Paulus, yang dikoordinir oleh Ibu Mei, untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai pentingnya menjaga etika saat berinteraksi di dunia maya, terutama dalam era digital yang semakin maju.

Kegiatan Awal, Pemaparan Materi dan Kerja Kelompok Acara dibuka dengan penuh semangat oleh Ibu Cisca, yang memimpin sesi permainan untuk mencairkan  suasana. Setelah itu, Pak Emil melanjutkan dengan pemaparan materi ten- tang etika bersosial media. Beberapa istilah penting seperti privasi, doxing, dan perundungan maya (cyberbullying) menjadi topik utama yang dikupas tuntas. Para peserta diajak untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan media sosial dan memahami dam- pak negatif yang dapat timbul dari penyalahgunaan informasi.

Selanjutnya, sebuah video singkat tentang "Cyber Bullying dan Dampaknya" ditayangkan untuk memberikan gambaran nyata mengenai efek buruk dari perundungan di dunia maya. Setelah menonton beberapa peserta dengan singkat dan jelas memaparkan isi dari video tersebut.

Peserta kemudian bekerja dalam kelompok. Dengan pendekatan studi kasus, peserta diajak untuk memahami dinamika dan dampak serta mencari solusi dari perilaku perundungan di dunia digital. Dalam kelompok mereka menganalisa kasus yang diberikan dengan menjawab soal-soal dengan tingkat berpikir dari yang rendah sampai paling tinggi (mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis mengevaluasi,dan mencipta flyer sebagai alat kampanye menolak cyber bullying). Hal ini dilakukan agar mereka dapat menangani situasi serupa di kehidupan nyata. Berikut adalah hasil karya mereka.

Kesan Peserta
Para peserta sarasehan mengaku mendapatkan banyak hal berharga dari kegiatan ini. Di antara mereka, Carrisa dari Lingkungan St. Paulus, misalnya, mengatakan bahwa ia baru saja mengetahui istilah "doxing" yang merujuk pada penyebaran informasi pribadi secara tidak bertanggung jawab. "Ini membuat saya lebih berhati-hati saat berbagi informasi di media sosial," ujarnya.

Florencia, peserta lainnya dari lingkungan Keluarga Kudus, men gungkapkan bah- wa hal baru yang didapat hari itu adalah etika bersosial medial karena sebelumnya gak tahu kalau bermedia sosial itu perlu etika. Hal baru lainnya adalah dampak- dampak cyberbullying seperti depresi dan gak bisa fokus belajar. “ ujarnya.

Kesan positif lainnya juga disampaikan oleh Vita dari Lingkungan St. Valentinus yang mengungkapkan bahwa ternyata cyberbullying itu merupakan hal yang mungkin menurut pelaku itu sepele tapi bisa merusak mental korban.

Harapan untuk Masa Depan
Para peserta berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan secara rutin di berbagai lingkungan lain, karena etika bersosial media dianggap sangat relevan dengan kehidupan remaja saat ini.

Dengan berakhirnya sarasehan ini, para remaja pulang dengan pemahaman baru dan niat untuk menjadi pengguna media sosial yang lebih bijak, serta berkomitmen untuk tidak hanya menjaga diri sendiri, tetapi juga menciptakan lingkungan digital yang lebih sehat bagi semua.

Acara ini terselenggara dengan lancar dan sukses berkat kerja sama yang luar biasa dari pembina BIR lingkungan St. Paulus, St. Valentinus dan Keluarga Kudus. Semoga kerjasama ini terus berlanjut di hari-hari mendatang.

Liputan : Emil dan Cisca

Foto : Nukky dan Mei


Post Terkait

Comments