BIA Laurentius Berbagi Kasih

Berawal dari keinginan seorang umat Sub Lingkungan Monaco yang ingin mewujudkan tindakan kasih di Bulan Kitab Suci Nasional, tim BIA Lingkungan Laurensius ikut mendukung keinginan itu. Maka anak-anak BIA, para pembina dan beberapa umat Lingkungan Laurentius sepakat untuk mengunjungi sebuah panti asuhan di Jl. Jaguar U3 No. 4 Perumahan Cikarang Baru. Namanya Panti Asuhan “Yohanes”. Kunjungan kasih ini dilaksanakan pada Sabtu, 30 September 2023, pukul 16:00. Semua peserta berkumpul di rumah Bapak Frengky di Perumahan Monaco, kemudian bersama-sama berangkat ke Panti Asuhan Yohanes.

Kedatangan anak-anak BIA disambut dengan gembira oleh Ibu Magdalena beserta anak-anak asuhnya. Ibu Magdalena menjelaskan di Panti Asuhan Yohanes ada 15 anak asuh. Usia mereka berkisar antara 8 hingga 16 tahun. Mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia, antara lain Nias, NTT, Karo, Medan dan Kalimantan. Latar belakang mereka juga bervariasi, ada yang yatim piatu dan ada yang putus sekolah. Mereka dibawa ke Cikarang oleh Bapak Pendeta Frans Marpaung, di saat beliau sedang bertugas di luar kota. Tujuannya untuk memberikan pendidikan kepada anakanak hingga SMA/SMK.

Di panti asuhan Yohanes, anak-anak diasuh oleh Ibu Magdalena dan Bapak Frans Marpaung, dibantu oleh Ibu Apuy dan Ibu Nelsi. Karena tujuan mereka memberikan pendidikan kepada anak-anak, maka mereka tidak mengijinkan anakanak diadopsi, mengingat juga sebagian dari anak-anak masih memiliki orang tua dan keluarga di daerah.

Anak-anak bersekolah di sekolah yang berbeda-beda, ada yang di sekolah negeri dan ada yang di swasta. Aktivitas harian dari anak-anak yaitu bangun pada pukul 04.30 untuk berdoa bersama, membaca Kitab Suci, kemudian mandi, sarapan dan pergi ke sekolah. Sementara itu, Ibu Magda memasak makanan bagi mereka semua. Pada siang hari, mereka kembali berdoa bersama, mencuci piring, menyapu dan mengepel lantai. Sore hari mereka mengerjakan PR, menonton TV dan berdoa malam bersama. Untuk anakanak yang sudah besar (SMP dan SMA) mencuci baju mereka sendiri. Anakanak SMA juga mendapatkan fasilitas berupa HP dengan kuota yang terbatas.

Apabila ada yang berulang tahun, mereka akan merayakannya dengan makan bakso bersama. Khusus pada hari Sabtu dan Minggu, anakanak diberi kebebasan untuk bermain di luar atau di halaman. Mereka juga boleh bersosialisasi dengan  tetangga dan untungnya tetangga mereka cukup baik dan tidak bermasalah dengan panti asuhan tersebut.

Pada kesempatan ini juga, ada dua anak panti yang sharing pengalamannya selama hidup di panti. Yang pertama adalah Tasya, dia bersekolah di SMK dan merasa senang tinggal di panti karena semuanya baik, dukanya karena ia jauh dari orang tuanya. Yang kedua Janri Tarigan. Janri dan adiknya sudah tidak memiliki orang tua. Mereka berdua tinggal di panti sejak kecil. Janri senang tinggal di panti karena ia bisa melanjutkan sekolah, sementara teman-teman di daerahnya banyak yang putus sekolah. Janri sekarang sudah kelas 2 SMA jurusan Multimedia. Ia berharap bisa kuliah atau bekerja.

Akhirnya tibalah waktunya untuk berpisah. Bapak Frengky dan Ibu Susan mewakili anak-anak BIA dan umat Lingkungan Laurentius memberikan bantuan bagi anak-anak panti. Semoga panti yang berdiri sejak tahun 2007 ini mampu untuk merealisasikan tujuannya, walaupun tidak memiliki donator yang tetap. Amin.

Liputan dan Foto : Maria Magdalena Inawati


Post Terkait

Comments