Rekoleksi Keluarga Lingkungan Lukas

Akhir minggu kali ini ada yang berbeda bagi sekitar 17 keluarga dari lingkungan St. Lukas. Rekoleksi keluarga yang telah lama direncanakan jauh hari sebelumnya oleh panitia dan pengurus lingkungan dengan mengusung tema "Membangun Komunikasi dan Spiritualitas di Dalam Keluarga dan Komunitas" diadakan pada tanggal 13-14 Mei 2023 di Wisma Samadi, Klender, Jakarta

Pada kesempatan kali ini, kita akan mendapatkan wawasan yang berharga dari ibu Yasinta Indrianti, M.Psi., tentang topik penting dalam kehidupan keluarga modern, yaitu faktorfaktor yang menjadi penyebab kebahagiaan terganggu dalam keluarga. Penting bagi setiap anggota keluarga untuk dapat mengidentifikasi permasalahan yang muncul, seperti perasaan terabaikan, kesal, frustasi, dan kesepian. Persoalan-persoalan tersebut timbul tidak terlepas dari faktor lingkungan, kemajuan teknologi, tekanan ekonomi, kondisi kesehatan, dan perbedaan karakter setiap anggota keluarga.

yang semakin canggih, arus informasi yang sangat terbuka, dan budaya pop yang serba instan membuat anakanak menjadi lebih sulit diatur. Dalam rekoleksi ini, disampaikan bahwa keterbukaan dan komunikasi menjadi akar yang kuat bagi keluarga agar dapat bertahan. Tujuan hidup berkeluarga bukan hanya sekadar mencari kebahagiaan, melainkan juga menikmati kebersamaan saat ini tanpa terganggu oleh masa lalu dan terdistraksi oleh masa depan. Kedua, penting untuk mengingat bahwa relasi harus melibatkan kedua belah pihak, dan jangan takut menjadi orang yang paling mencintai.

Topik kedua mengenai "orangtua yang sibuk" (unavailable parents), yaitu orangtua yang sibuk dengan pekerjaan atau aktivitas lain sehingga kurang memberikan perhatian yang cukup kepada anak-anak mereka.

 Topik ini menyoroti pentingnya kepekaan orangtua terhadap kebutuhan anak. Setiap anak memiliki bahasa kasih yang berbeda yang harus diketahui oleh para orangtua. Karakteristik setiap anak yang berbeda dalam menghadapi tantangan juga perlu disikapi dengan cara yang berbeda. Diharapkan dengan pemahaman ini, akan lahir keluarga-keluarga yang kuat dan lebih tahan banting. Ketika orangtua bahagia dan sehat, mereka dapat memberikan perhatian dan kasih sayang yang lebih kepada anakanak mereka, sehingga keluarga menjadi lebih harmonis dan bahagia.

Di malam harinya, Romo Yustinus Ardianto, Pr., berkesempatan membagikan cerita mengenai kehidupan keluarga besarnya, dimana ayah dan ibunya juga mengalami pasang surut selama hidup pernikahan mereka. Romo Yus memaknai bahwa kehidupan pernikahan meru pakan pilihan yang harus terus diperjuangkan sepanjang hidup. Dalam pernikahan yang awalnya manis, tidak luput juga dari persoalan atau problema. Tantangan ini dapat berasal dari diri sendiri, seperti egoisme atau ketidakpuasan atas pemenuhan kebutuhan, maupun faktor eksternal.

Setiap orang pasti berharap pernikahannya bahagia, mendapatkan pasangan yang ideal, anak-anak yang baik, dan kehidupan yang sejahtera. Namun, kenyataannya harus menghadapi kenyataan atau keadaan yang tidak sesuai dengan impian atau harapan ketika masih berpacaran. Seiring berjalannya waktu, hubungan dapat menjadi dingin, perasaan tidak puas, bahkan dapat timbul sakit hati, salah paham, dan saling menyakiti satu sama lain.

Dalam kesempatan ini juga, Keluarga Lukas berkesempatan saling berbagi cerita dengan keluarga lain dalam suasana yang hangat dan penuh kebersamaan. Sebelum pulang, rekoleksi keluarga ditutup dengan Misa keluarga yang dipimpin oleh Romo Erwin Santoso, MSF dan berkat bagi setiap keluarga. Dalam homili singkatnya, Romo Erwin juga mengingatkan setiap anggota keluarga untuk saling mendoakan kepada Roh Kudus agar mencurahkan buah-buah roh seperti kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri.

Salam.

Liputan dan Foto : Anton


Post Terkait

Comments