Perayaan Nama Pelindung Lingkungan Santa Marta - Semakin Kuat dalam Iman dan Semakin Terlibat dalam Pelayanan

Lingkungan Santa Marta merupakan lingkungan baru pemekaran dari Lingkungan Santa Veronika, berdiri pada tanggal 6 November 2022 dengan Ketua Lingkungan Bapak Agustinus Supriyanto. Umat lingkungan sepakat untuk memilih Santa Marta sebagai nama pelindung lingkungan, tentu saja dengan didasari oleh nilai-nilai spiritualitas dari kehidupan Santa Marta. Semangat melayani merupakan salah satu teladan dari Santa Marta yang dihidupi oleh umat Lingkungan Santa Marta.

Setiap tanggal 29 Juli, Gereja Katolik memperingati perayaan Santa Marta. Meskipun belum genap 1 tahun, namun umat Lingkungan Santa Marta mengadakan Pesta Nama Pelindung Lingkungan Santa Marta yang dilaksanakan pada tanggal 28 Juli 2023 di salah satu rumah umat yang berlokasi di Kampung Sampora, Desa Jayasampurna, Kecamatan Serang baru.

Acara dihadiri oleh sekitar 90 umat dari Lingkungan Santa Marta, berbagai kalangan dan tamu undangan serta 2 orang suster.

Rangkaian acara Pesta Nama Pelindung Santa Marta, diawali dengan Misa Pesta Nama pada pukul 19.00 yang dipimpin oleh Romo Antonius Suhardi Antara, Pr. Dalam homilinya Romo Antara menanyakan kepada umat, siapa yang memilih nama pelindung Santa Marta, dan kenapa memilih nama pelindung Santa Marta?

Romo Antara juga mempertegas spiritualitas Santa Marta dengan mengutip dari kisah Lazarus saudaranya ketika meninggal dunia (Yoh 11 : 22-27). Di sini Yesus menguji iman Santa Marta, apakah Santa Marta percaya akan perkataan-Nya itu bahwa Lazarus saudaranya akan bangkit, dengan berkata “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?” (Yoh 11 : 25-27).

Iman Santa Marta yang mendalam kepada Yesus jelas begitu nyata dalam kisah ini, dengan jawaban Santa Marta, “Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia.”

Di sini penulis ingin mengutip suatu ayat yang berbunyi, “Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, begitu juga iman tanpa perbuatan adalah mati.” (Yakobus 2:26). Santa Marta mempunyai iman yang besar kepada Yesus dan begitu juga dengan perbuatannya dalam melayani Yesus. Semoga Umat Santa Marta semakin mendalami akan teladan dari Santa Marta.

Setelah misa selesai dilanjutkan dengan sambutan dari salah satu pengurus lingkungan dan dari Romo Antara. Romo antara berpesan agar umat Lingkungan Santa Marta bisa saling mengenali satu sama lain supaya bisa rukun dan tidak salah informasi dalam dinamika  umat Lingkungan Santa Marta.

Setelah itu acara dilanjutkan dengan acara potong tumpeng oleh Romo Antara dan diserahkan kepada ketua lingkungan sebagai simbol penyerahan tugas sebagai lingkungan baru. Umat menikmati hidangan nasi tumpeng dengan penuh syukur.

Foto bersama Romo, Suster dan umat yang hadir dilakukan lebih awal karena mengingat ada beberapa umat yang akan pulang lebih awal. Pada akhirnya rangkaian acara ditutup dengan karaoke dan joged bersama yang dipimpin oleh suster Loren. Momen ini sungguh luar biasa berkesan, canda dan tawa membawa kegembiraan serta suka cita dalam kebersamaan umat lingkungan Santa Marta.

Umat Lingkungan Santa Marta mengucap syukur atas penyertaan Tuhan, sehingga umat boleh merayakan Pesta Nama Pelindung Lingkungan Santa Marta yang pertama dengan lancar dan penuh suka cita. Kiranya teladan dari Santa Marta sungguh tertanam dihati umat sehingga mampu mendasari hidup seluruh umat. Kiranya Umat Santa Marta semakin solid, kompak dan guyub bersatu dalam setiap kegiatan di lingkungan maupun di Gereja.

Liputan dan Foto : Yohanes Engkos G.


Post Terkait

Comments